Penulis: Anggi Nur'aini, Icha Naura F.M, Laila Saaniyatul Khusna, Mediani Galuh Puspitarini. |
Pada hari Kamis, 20 Januari 2022 pukul 09.50-11.10 wib kami pergi ke kantor Koramil Pamotan untuk mewawancarai salah satu bapak tentara mengenai pandemi covid 19 yang terjadi di Desa Pamotan. Beliau adalah bapak Achmadi. Berikut merupakan transkip wawancaranya.
Kelompok Gethuk: "Assalamualaikum wr.wb"
Bapak tentara: "Waalaikumsalam wr.wb"
Laila: "Selamat pagi pak, maaf mengganggu waktunya sebentar, boleh kami tahu nama bapak?"
Pak tentara: "Iya, nama saya bapak Achmadi"
Laila: "Boleh kami bertanya biodata bapak terlebih dahulu?"
Pak Achmadi: "Iya silahkan"
Laila: "Untuk tempat tanggal lahir bapak?"
Pak Achmadi: "Saya lahir di Semarang, 2 September 1980"
Laila: "Agama bapak?"
Pak Achmadi: "Islam"
Laila: "Umur bapak?"
Pak Achmadi: "Kalau 1980 berarti sekarang 41 tahun mbak"
Laila: "Alamat tempat tinggal bapak sekarang?"
Pak Achmadi: "Untuk sekarang saya tinggal di dukuh Gendongan kecamatan Pamotan RT 03 RW 08"
Laila: "Kalau untuk pendidikan terakhir bapak apa?"
Pak Achmadi: "Saya SMK"
Laila: "Terimakasih pak"
Pak Achmadi: "Sama-sama"
Laila: "Bisa kami mulai pak?"
Pak Achmadi: "Iya silahkan mbak"
Laila: "Sejak kapan pandemi covid 19 berlangsung di daerah Pamotan pak?"
Pak Achmadi: "Untuk daerah Pamotan sendiri sekitar bulan September 2020 lalu mbak."
Laila: "Untuk respon awal masyarakat saat virus ini masuk ke daerah Pamotan, bagaimana pak?"
Pak Achmadi: "Respon awal itu kaget campur takut, tapi yang jelas itu takut dan was-was."
Icha: "Hal kebiasaan yang berubah apa pak?"
Pak Achmadi: "Untuk kebiasaan seperti Sedekah Bumi, Karnaval 17-an itu sementara ditiadakan, untuk ibadah sendiri tetap melaksanakan tetapi dengan mematuhi protokol kesehatan."
Icha: "Kemarin sempat terjadi PPKM dan diwajibkan mematuhi prokes, apakah terjadi pelanggaran jika ada apa solusinya pak?"
Pak Achmadi: "Iya mbak, jadi masih ada sebagian orang yang melanggarnya bahkan sampai sekarang, dan untuk solusinya kami selalu mengingatkan dan selalu memberikan pemahaman kepada masyarakat"
Anggi: "Apa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah saat terjadi puncak pandemi pak?"
Pak Achmadi: "Pemerintah mengeluarkan pemberlakuan PPKM
Anggi: "Tindakan apa yang dilakukan pihak kepolisan/tentara ataupun satgas saat terjadi puncak pandemi?"
Pak Achmadi: "Kami membentuk satuan gugus tugas ditingkat wilayah kecamatan"
Icha: "Bagaimana suasana yang dirasakan pada saat terjadi lockdown?"
Pak Achmadi: "Bingung ya mbak, soalnya kalau Puskesmas dan Rumah Sakit lockdown masyarakat yang ingin berobat jadi gak bisa"
Laila: "Bagaimana suasana yang dirasakan pada saat terjadi pasien banyak yang meninggal pak?"
Pak Achmadi: "Pastinya takut, mencekam dan kita tidak tahu harus berbuat apa saking buntu pikirannya"
Anggi: "Bagaimana suasana yang dirasakan pada saat banyak pasien meninggal dengan pemakaman protokol covid 19?"
Pak Achmadi: "Masih ada kalangan yang beranggapan bahwa Corona itu tidak nyata hanya dibuat-buat dan ada juga yang meremehkan adanya protokol kesehatan"
Galuh: "Bagaimana respon masyarakat ketika pemerintah mewajibkan melakukan vaksin covid 19 pak?"
Pak Achmadi: "Pada awalnya masyarakat masih takut dengan adanya vaksin yang diadakan pemerintah ini, tapi lama kelamaan vaksin menjadi kebutuhan jadi mau tidak mau masyarakat harus melakukan vaksinasi, karena sekarangpun jika tidak memiliki kartu vaksin kita tidak boleh bepergian"
Galuh: "Untuk respon masyarakat ketika diberlakukan isolasi pada pasien yang terkena covid 19 bagaimana pak?"
Pak Achmadi: "Masyarakat mendukung itu mbak, karena guna mencegah tersebarnya virus ke orang lain maka harus dilaksanakan isolasi"
Galuh: "Bagaimana respon masyarakat ketika terjadi perubahan tradisi idul Fitri?"
Pak Achmadi: "Ada yang menerima dan ada juga yang tidak menerima, mereka yang tidak menerima itu sebabnya adalah merasa sedih karena tidak bisa berkumpul dengan keluarga yang jauh seperti tahun-tahun sebelumnya"
Icha: "Perihal penerapan protokol kesehatan, bagaimana respon masyarakat saat ini?"
Pak Achmadi: "Responnya ya ada yang mematuhi ada juga yang melanggarnya mbak"
Anggi: "Bagaimana proses pelaksanaan vaksin tahap 1 dan tahap 2 pak?"
Pak Achmadi: "Untuk tahap 1 itu pelayan publik seperti tentara, polisi dll. Nah untuk tahap 2 ini adalah masyarakat"
Laila: "Pelajaran apa yang dapat diambil dari terjadinya pandemi covid 19 ini pak?"
Pak Achmadi: "Kita semua jadi tahu cara menjaga kesehatan yang baik, kita juga lebih menjaga kebersihan, dan tidak bepergian apabila tidak penting"
Galuh: "Dan untuk pertanyaan terakhir pak, perihal pola hidup sehat, masih pentingkah untuk hidup di masa yang akan datang?
Pak Achmadi: "Sangat sangat penting, karena pola hidup sehat menjaga diri kita dan orang lain dari terjangkitnya suatu penyakit"
Laila: "Baik pak, kami sudah selesai bertanya terimakasih atas informasinya dan maaf jika mengganggu waktunya pak"
Pak Achmadi: "Iya sama-sama mbak, saya tidak merasa terganggu sama sekali mbak"
Icha: "Kalau begitu kami pamit pak, terimakasih sekali lagi"
Kelompok Gethuk: "Assalamualaikum wr.wb"
Pak Achmadi: "Waalaikumsalam wr.wb. hati-hati di jalan mbak"
Laila: "Iya pak, terimakasih"
Demikianlah transkip wawancara yang kami lakukan bersama Bapak Achmadi. Terimakasih
Komentar
Posting Komentar